Kalender Hijriyah Global Tunggal: Upaya Muhammadiyah Mewujudkan Kesatuan Umat di Seluruh Dunia

Kalender Hijriyah Global Tunggal

Bertepatan dengan 1 Muharram 1446 H, Muhammadiyah secara resmi meluncurkan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) sebagai kalender yang digunakan secara organisasi. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari putusan Kongres Turki 2016 yang menyerukan pentingnya penyatuan kalender Hijriyah dunia.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa KHGT merupakan hasil keputusan Muktamar ke-47 di Makassar, yang menegaskan pentingnya penyatuan kalender sebagai wujud kesatuan umat (ummah wahidah). Keputusan ini didasarkan pada pandangan bahwa umat Islam, meski terbagi dalam berbagai negara dan kelompok, seharusnya memiliki satu sistem penanggalan yang sama untuk menjaga persatuan dan kepastian dalam ibadah serta kehidupan sosial.

Landasan Teologis dan Filosofis

Kalender Hijriyah Global Tunggal merupakan kelanjutan dari tajdid hisab wujudul hilal yang telah lama dikembangkan Muhammadiyah. Dasarnya diambil dari Al-Qur’an, khususnya Surah at-Taubah (9): 36–37, yang menegaskan bahwa sistem kalender dengan 12 bulan — di antaranya empat bulan suci — merupakan bagian dari ad-dinul qayyim (agama yang lurus).

Ayat ini menegaskan bahwa pengunduran bulan (nasī’) hanya akan menambah kekafiran. Dengan demikian, sistem kalender Islam harus memiliki kepastian waktu dan tidak mengalami pengunduran atau pergeseran yang menimbulkan kekacauan dalam pelaksanaan ibadah.

Dalam perspektif teologis, KHGT menjadi wujud pengamalan ad-dinul qayyim agar umat Islam memiliki keadaan yang baik dan teratur dalam sistem kalender. Muhammadiyah menganggap bahwa kepastian waktu merupakan bagian dari ajaran agama yang lurus, sejalan dengan prinsip al-hisab ash-shahih wal ‘adadul mustaufi (perhitungan yang benar dan bilangan yang sempurna), sebagaimana dijelaskan oleh Ibn Qutaibah, serta al-qadla’ al-haqq al-mustaqim (keputusan yang benar dan lurus) menurut al-Kalbi.

Dengan demikian, KHGT memenuhi kriteria sebagai kalender yang lurus, pasti, dan dapat dijadikan kalender transaksi universal.

Penyesuaian Kontekstual

Dalam konteks modern, penerapan agama yang lurus juga meniscayakan penyesuaian terhadap sistem internasional. Jika pada masa lalu kalender hijriyah hanya berlaku secara lokal di wilayah Arab, maka saat ini kalender Islam perlu menyesuaikan dengan sistem universal yang berlaku secara global — yaitu satu hari satu tanggal di seluruh dunia.

Namun demikian, Muhammadiyah tetap menghargai konvensi nasional yang berlaku di setiap negara Muslim, termasuk di Indonesia dengan hari-hari nasional seperti 17 Agustus (Hari Kemerdekaan) dan 10 November (Hari Pahlawan). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan KHGT tidak menafikan identitas kebangsaan, tetapi justru menempatkannya dalam harmoni dengan nilai-nilai universal Islam.

Kriteria Ilmiah Kalender Hijriyah Global Tunggal

Dalam Seminar dan Sosialisasi KHGT yang diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) pada 28–29 Rabiulawal 1445 H / 13–14 Oktober 2023 M, salah satu anggota Majelis Tarjih, Rahmadi Wibowo Suwarno, menjelaskan tiga kriteria utama KHGT sebagai berikut:

  1. Wilayah Kalender
    KHGT mencakup seluruh dunia sebagai satu kesatuan wilayah kalender. Artinya, awal bulan Hijriyah dimulai pada hari yang sama di seluruh dunia tanpa perbedaan zona waktu.
  2. Aturan Kalender
    Awal bulan Hijriyah ditetapkan apabila, di mana pun di dunia sebelum pukul 00.00 waktu Greenwich, terjadi kondisi astronomis berikut:
    • Sudut elongasi (jarak antara bulan dan matahari) saat matahari terbenam mencapai 8 derajat atau lebih, dan
    • Ketinggian bulan di atas ufuk saat matahari terbenam mencapai 5 derajat atau lebih.
  3. Koreksi Kalender (Pengecualian)
    Apabila syarat di atas belum terpenuhi, maka dapat dilakukan pengecualian dengan mempertimbangkan imkanur rukyat di mana pun di dunia. Konjungsi harus terjadi sebelum fajar di Selandia Baru dan sudah memungkinkan rukyat di benua Amerika.
    Ketentuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya perbedaan ekstrem antara wilayah paling timur dan paling barat di dunia, sehingga kalender tetap seragam dan akurat.

Penutup

Peluncuran Kalender Hijriyah Global Tunggal oleh Muhammadiyah merupakan langkah monumental dalam sejarah peradaban Islam modern. KHGT tidak hanya menjadi alat ukur waktu, tetapi juga simbol kesatuan umat (ummah wahidah) yang berpijak pada ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai keislaman yang lurus.

Melalui KHGT, Muhammadiyah berharap umat Islam di seluruh dunia dapat melangkah bersama menuju masa depan yang lebih pasti, teratur, dan berkemajuan selaras dengan semangat Islam Berkemajuan yang menjadi identitas gerakannya.

Download KHGT 1447 Hijriah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *